5 Tips Mendidik Anak Untuk Mengatasi Bullying di Sekolah

Oktober 19, 2015

Fenomena bullying atau yang lebih dikenal dengan istilah “plonco” di sekolah telah menjadi salah satu kasus yang banyak sekali terjadi belakangan ini. 

Selain kasus tawuran antara anak sekolah, juga  banyak penyebab mengapa kasus bullying marak terjadi di Indonesia selain disebabkan karena perilaku anak yang kasar, juga tenaga pengajar  terutama Guru di Indonesia sering merasa cuek dengan kasus bullying yang terjadi di sekitar mereka, akibatnya bukan hal yang aneh jika fenomena bullying marak terjadi di akhir-akhir ini,  Bullying sendiri dapat berupa tindakan fisik, verbal, emosional dan juga seksual yang dilakukan oleh orang lain yang lebih lemah dengan tujuan agar mau menuruti kemauan anak yang lebih kuat. 

Pada dasarnya akibat yang ditimbulkan dari kasus bullying ini sangatlah serius dan bisa menimbukan gangguan psikis pada seseorang yang sering di bully, seperti sering merasa setress, takut berlebihan, rendah diri, susah bergaul, cemas dan masih banyak lagi akibat yang ditimbulkan dari tindakan bullying di sekolah.
 
Apalagi Bully biasanya berlangsung dalam kurun waktu yang lama akibatnya si anak yang sering dibully akan merasa sangat minder dan depresi, nah jika hal ini tidak segera diatasi maka bisa mengakibatkan gangguan psikologi pada si anak, berikut Tips Mendidik Anak Untuk Mengatasi Bullying di Sekolah yang bisa diajarkan oleh orang tua mereka.

1. Bekali Anak Dengan Kemampuan Membela Diri
Jika anda memiliki anak yang sering di bully di sekolah ataupun di tempat-tempat lain, maka alangkah baiknya jika anda membekali anak anda dengan kemampuan bela diri yang berfungsi agar anak anda bisa melawan ketika mereka di bully oleh teman-temannya, kemampuan bela diri ini dapat berbentuk fisik dan psikis seperti membenamkan rasa percaya diri ke pada anak dan juga mengajari anak tentang ilmu bela diri, seperti pencak silat misalnya, di beberapa kasus anak yang bisa pencak silat umumnya akan terhindar dari kasus bullying oleh teman-teman mereka.

2. Ajarkan Anak Untuk Melawan Ketika Di bully
Jika anak anda sering menangis ketika pulang sekolah atau sering bercerita jika mereka sering di bully oleh teman-temannya maka langkah efektif dalam mengatasinya ialah dengan mengajarkan anak anda agar melawan ketika mereka di bully, tanamkan kepada mereka agar tidak takut pada teman-temannya  namun jika anak anda adalah pelaku bully maka nasehati mereka agar tidak melakukan kekerasan kepada orang lain. 

3. Ajarkan Anak Agar Melaporkan Kepada Guru
Meskipun anak anda telah diajari cara agar melawan kepada pelaku bully, namun agar mereka tidak disalahkan oleh pihak sekolah alangkah baiknya jika anda mengajarkan kepada mereka tentang kemana ia dapat melaporkan atau meminta pertolongan atas tindakan bullying yang ia alami, terutama saat mereka kewalahan kepada sang pelaku bully, nah dalam kasus ini ajarkan anak agar selalu melaporkan hal-hal yang terjadi kepada guru mereka.

4. Ajarkan Anak Untuk Memiliki Banyak Teman
Berdasarkan penelitian dari Peka (peduli kekerasan Anak) menyebutkan bahwa dalam kasus bully yang marak terjadi di sebabkan karena si korban bully terlalu lemah atau tidak memiliki cukup teman di sekolah, akibatnya mereka sering diperlakukan kasar oleh teman-temannya, nah jika anak anda sering di bully maka ajarkan anak agar untuk memiliki banyak teman sebab Kemungkinan pelaku bullying enggan memilih anak sebagai korban karena si anak memiliki banyak teman yang mungkin sekali akan membela si anak. Semoga bermanfaat.

5. Pro aktif mengajak anak bercerita
Sangat penting untuk mengajak dan mengajarkan anak-anak mau bercerita banyak hal, apapun yang dilakukan dan dialami saat dis ekolah atau ketika berada di luar rumah. Hal ini bisa kita lakukan dengan memulai obrolan tentang hal-hal yang disukai olah anak. Dengan pancingan mengenai topik yang disukai, selanjutnya kita bisa mulai mengajukan pertanyaan tentang apa-apa yang dia lakukan atau dialami ketika di sekolah atau diluar rumah. Bahkan anak yang pendiam pun, jika kerap diajak ngobrol InsyaAllah lama - kelamaan dia akan terbiasa untuk terbuka dan mau bercerita tanpa menunggu kita bertanya lagi. 

Well lima cara di atas baru sebagian cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi bullying di sekolah. Karena realitasnya, tidak selamanya anak-anak bisa didampingi oleh orang tua, maka sangat penting untuk membangun karakter anak yang mandiri dan bisa membela diri. Mengatasi bullying anak di sekolah sama pentingnya dengan bagaimana mengatasi tawuran antar anak sekolah yang masih kerap terjadi.

5 Kesalahan Orang Tua Dalam Mendidik Anak Yang Harus Dihindari

Oktober 11, 2015

Mendidik anak usia dini memang tidaklah mudah, sebab selain membutuhkan kesabaran juga dalam mendidik anak usia dini juga dibutuhkan ketekunan dalam mengajari mereka. Pondasi untuk menjadi prbadi yang tangguh dan punya pendirian harus ditanamkan sejak mereka masih kecil, lebih dini akan lebih kuat tertanam karena bisa menjadi bagian karakter yang positif di masa depannya. 

Memberikan hal yang terbaik untuk anak-anak merupakan hal yang penting namun kebanyakan orang tua di zaman sekarang selalu berindak egois dan juga memaksakan kehendakan mereka, akibatnya anak-anak mereka tumbuh menjadi pribadi yang susah dalam menentukan keputusan bagi hidup mereka hal ini dikarenakan mereka selalu dipaksakan kehendaknya oleh orang tua mereka padahal seorang anak memiliki hak untuk menentukan kemauan mereka sendiri.

Memang dalam mendidik anak mungkin saja ada kesalahan dalam pengasuhannya namun jika itu terjadi terus menerus maka ada baiknya jika hal tersebut dijadikan pembelajaran bagi orang tua mereka, menurut pada spesialis anak terdapat beberapa cara asuh orang tua yang salah dalam mendidik anak –anak mereka.
kid, parenting, edukasi
Berikut beberapa 5 Kesalahan Orang Tua Dalam Mendidik Anak Yang Harus Dihindari yang mungkin bisa dijadikan pembelajaran bagi anda sekeluarga.

1. Terlalu sering memuji
Reward and punishment merupakan cara yang baik dalam mendidik anak, namun jika hal tersebut dilakukan dengan cara yang tidak benar seperti terlalu sering memuji anak setiap kali dia melakukan aktivitas, maka jangan salahkan anak jika mereka tumbuh menjadi pribadi yang arogan dan mau melakukan sesuatu jika ada yang memuji mereka, Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Psychological Bulletin menyebutkan bahwa anak yang sering dipuji oleh orang tua mereka maka akan tumbuh menjadi pribadi arogan dan mau menang sendiri, nah untuk mengatasi hal ini maka alangkah baiknya jika anda menghindari kebiasaan memuji bagi anak-anak anda.

2. Over Protective
Mungkin bukan hal yang aneh jika seorang anak sering bertengkar dengan teman sebaya mereka, nah sebagai orang tua mungkin juga hal yang wajar jika anda membela anak-anak anda, namun jika anda berlebihan dalam melindungi anak-anak anda maka bukan tidak mungkin jika mereka akan hidup menjadi anak yang manja dan tidak bisa mengatasi masalah mereka tanpa bantuan orang lain nah oleh sebab itu jika anda memiliki seornag anak ada baiknya jika anda tidak telalu over protective kepada anak-anak anda sendiri

3. Menunda pembicaraan
Sex education atau pendidikan sex anak usia dini seharusnya menjadi poin penting dalam pembicaraan antara anak dan orang tua mereka, namun kebanyakan orang tua sekarang lebih menunda pembicaraan sex pada anak usia dini karena mereka beralasan bahwa mereka belum cukup umur,  nah oleh sebab itu jika anda memiliki anak ada baiknya jika anda mengajarkan nama-nama bagian tubuh mereka, dan bagian mana yang harus selalu ditutup dengan pakaian. hal ini bertujuan untuk menghindari pelecahan sexual yang dilkakukan orang lain.

4. Memberi banyak kegiatan
Sebuah study terbaru di Frontiers in Psychology di ohio, amerika serikat menunjukkan bahwa anak-anak yang memiliki waktu luang, lebih pintar dan lebih cerdas dibandingkan dengan anak-anak yang memiliki banyak kegiatan hal ini dikarenakan Fungsi eksekutif pada otak mereka dapat mengasah keterampilan yang memungkinkan anak Anda dapat menentukan sebuah tujuan dalam hidupnya, nah oleh sebab itu jika anda memiliki seorang anak ada baiknya jika anda tidak membebani anak-aak anda dengan banyak kegiatan sebab hal tersebut dapat merusak mental mereka, semoga bermanfaat.

5. Memberikan fasilitas mainan yang tidak sesuai usia dan atau berlebihan. 
Dengan alasan rasa kasih sayang, tak jarang para orang tua memberikan beragam fasilitas dan mainan secara berlebihan. Bahkan ada yang abai untuk memperhitungkan keseimbangan kebutuhan anak-anak akan mainan. Ego merasa mampu dan demi kasih sayang ini bisa menjadi bumerang karena bisa berdampak pada anak menjadi selfish dan terbiasa untuk mendapatkan apa saja yang mereka inginkan.

5  Kesalahan Orang Tua Dalam Mendidik Anak Yang Harus Dihindari demi tumbuh kembang anak-anak menjadi generasi yang tangguh secara paripurna.