Bismillahirrahmaanirahiim,
Isitilah atau nama Antibiotik sudah bukan nama yang asing lagi. Seperti kita ketahui bahwa Antibiotik adalah substansi atau
zat yang bisa membunuh ata melemahkan mikroorganisme maupun jasad renik (bakteri/parasit).
Bakteri, kuman dan virus ada dimana-mana.
Tubuh kita penuh dengan kuman baik yang membantu menjaga kesehatan tubuh kita. Sebagian besar penyakit infeksi pada anak disebabkan oleh virus. Antibiotik tidak dapat membunuh virus maupun mempercepat penyembuhan infeksi virus.
Salesma, flu disebabkan oleh virus. Dan juga bisa menyebabkan penumpukan cairan di rongga telinga tengah. Sebagian besar radang tenggorokan dan batuk juga disebabkan oleh virus. Bronkitis juga disebabkan oleh virus. Pada keadaan diatas termasuk juga sebagian besar sinuitis antibiotik tidak diperlukan.
BUT, must to be noticed bahwa Pemakaian antibiotok yang berlebihan akan membunuh kuman baik di tubuh kita.
Adapun Antibiotik diperlukan pada :
- Infeksi telinga yang tidak terkait flu/salesma
- Infeksi sinus yang berat (lebih dari 2 minggu, sakit kepala hebat, wajah bengkak)
- Radang tenggorokan akibat kuman streptokokus
- Infeksi saluran kemih
- Tifus
- Tuberkulosis
- Diare akibat amoeba
- Resistensi antibiotik
Semakin sering mengkonsumsi
antibiotik sangat dimungkinkan semakin sering jatuh sakit. Mengkonsumsi
antibiotik secara tidak bijak akan memposisikan kondisi tubuh kita berada dalam bahaya yaitu
meningkatkan resiko terjadinya resistensi antibiotik pada kemudian hari.
Padahal, Infeksi bakteri yang resisten
antibiotik dapat menyebabkan :
- Lebih sulit disembuhkan
- Sakit lebih lama
- Butuh antibiotik lebih kuat (lebih toksik)
- Butuh biaya pengobatan lebih mahal
Lantas, Bagimanakah mencegah resistensi
antibiotik? Untuk mencegah resistensi Antibiotik bisa dilihat dari dua sisi yaitu:
Pertama Bagi dokter, yang harus dilakukan adalah:
- Cuci tangan setiap selesai periksa pasien
- Jangan mengabulkan permintaan pasien akan antibiotika untuk infeksi virus flu dan kondisi lain yang tidak membutuhkan antibiotika
- Resepkan antibiotika yang sesuai kuman sasaran dan jangan langsung meresepkan antibiotika spektrum luas.
- Isolasi pasien yang terinfeksi kuman yang resisten antibiotika
- Ketahui informasi terbaru tentang pola kuman dan kuman yang telah resisten antibiotika
Sedangakan bagi pasien, yang wajib diperhatikan adalah:
- Jangan menuntut dokter meresepkan antibiotika; antibiotika bukan “obat dewa”
- Antibiotika termahal, terkuat, bukan berarti terbaik
- Jika perlu antibiotika, konsumsi sesuai anjuran dokter, dan jangan menyimpan antibiotika
- Cuci tangan untuk mengurangi penularan
- Cuci buah dan sayur, masak telur dan daging hingga matang
- Jangan menggunakan sabun, deterjen, pembersih lantai, atau losion, yang mengandung antiseptik. Kuman di rumah kuman baik, antiseptik bisa membuat kuman baik menjadi kuman jahat
DEmikian, sedikit sisi baik dan tidak tentang Antibiotik yang wajib untuk diketahui demi kehati-hatian dan keperdulian akan kesehatan diri sendiri ya?
* Source: berbagai sumber