Tampilkan postingan dengan label Parenting. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Parenting. Tampilkan semua postingan

Cara Memahamkan Agar Anak Sejak Dini Perduli Mengurangi Sampah Plastik

Februari 01, 2021

Pada umumnya sekolah-sekolah sudah mengajarkan para siswa untuk cinta lingkungan. Salah satunya melalui edukasi membiasakan untuk membuang sampah pada tempat sampah yang sudah disediakan  sesuai jenis sampah yaitu organik dan anorganik. 

Bismillahirrahmaanirrahiim, saya lihat di sekolah juga telah tersedia bak-bak sampah dilengkapi identitas sesuai jenis sampah. Prinsip 3R ( reuse, reduce, recycle) juga sudah ditanamkan di sekolah-sekolah. Jadi bagian orang tua adalah bagaimana memberikan pengertian mengenai konsep “don’t (just) recycle” pada anak-anak agar setiap keputusan yang akan dibuat diawali dengan think first atau dipikirkan dulu. 

Don't (just) recycle, jangan hanya karena bisa di daur ulang, atau digunakan dalam fungsi yang lain sehingga semacam ada toleransi "gak apalah memilih atau menggunakan produk yang berkemasan plastik ini, kan bisa digunakan lagi..?" Sepintas memang ada benarnya karena sampah/limbah kemasan plastiknya masih bisa dimanfaatkan lagi. Tapi bukankah ending tetap akan jadi sampah plastik yang di buang?

Gerakan #NoStraw Langkah Kecil Yang Bermakna Besar

Saya sepakat dengan gerakan #NoStraw, tempat kuliner yang memberlakukan kebijakan "tidak menyediakan sedotan plastik". Kebayang dong betapa besarnya kontribusi limbah sedotan plastik jika setiap orang yang memesan minuman menggunakan 1 sedotan plastik?

Back to the topic bagaimana agar anak-anak memiliki pola pikir untuk mempertimbangkan penggunaan produk yang seminimal mungkin memunculkan sumber sampah plastik.

Yang penting tidak buang sampah sembarangan, terus nanti kalau sudah di TPA kan ada yang mengurusi agar bisa 3R tho, Bund?” mendengar pendapat Aida ini, sebenarnya saya ingin memberikan penjelasan bahwa mengaplikasikan prinsip 3R pada intinya hanya bersifat “delay time” atau menunda sementara waktu. 

Anak-Perduli-lingkungan-Mengurangi-Sampah-Plastik
Dampak lingkungan akibat penggunaan sedotan plastik

Yang bisa di-reuse dan recycle pun pada akhirnya benar-benar jadi sampah harus dibuang.  Dan siapa yang bisa menjamin kalau semua sampah di seluruh TPA Indonesia dikelola secara 3R? Tapi saya segera ingat jika sekedar bilang jangan ini, itu, mestinya begini dan begitu, bisa jadi akan dianggap sosok ibu yang cerewet, suka mengatur dan mendoktrin. Atau juga kalimat panjang saya hanya lewat dan berlalu bersama angin. 

Perlu mencari view of value untuk dirinya sendiri sehingga lebih mudah membekaskan kesan dan bisa diterima nalar anak-anak tentang konsep untuk re-Think sebelum memutuskan membeli sesuatu barang-barang manufacture. Nah, bukankah pada dasarnya orang akan mau melakukan sesuatu kalau ada manfaat langsung untuk dirinya? 

Saya mencoba mengambil asas dasar ini untuk mengemas penyampaian pentingnya think first ke Aida. Selain karena Aida yang menginjak SMP ini tinggal di asrama dan mulai memanage uang dan belanja sendiri, juga karena Aida  dan semua anak-anak kelak akan menjadi pelaku sejarah dan berkontribusi terhadap kelestarian lingkungan.

Setelah mencari-cari ‘subyek’ apa yang bisa mengenai sasaran, saya pun mengawali dengan penekanan tentang hemat uang. Maka, setiap kali belanja bareng saya mengatakan kalimat-kalimat singkat saat mengambil barang yang hendak kami beli.

“ Kenapa ambil yang kemasan sachet, Da?”
“ Praktis Bund, kalau mau bikin susu di asrama “
“ Tapi hitungan harganya lebih murah jika beli yang kemasan besar lho?” Aida tidak langsung  menjawab, mungkin dia masih menghitung apa benar lebih murah.
“ Selain itu, sebulan habis tuh sekotak susu itu. Jadii…..”
“ Iya Bund, enakan beli kemasan besar gini ya? lebih murah jadinya”

Setiap kali acara belanja bareng, baikke toko, mall atau bahkan ke pasar tradisionaldan ada celah untuk mengajak Aida memilih dan memilah barang-barang yang hendak dibeli, saya berusaha menyertakan kalimat-kalimat singkat yang sederhana. 

Di awali dengan tujuan hemat uang, kemudian sesekali saya ajak Aida untuk “melihat” potensi pencemaran lingkungan yang berasal dari perilaku kita bilamana tidak bijak untuk think first. Seperti libur semesteran beberapa waktu lalu, kami pun belanja bareng. Mumpung lama di rumah, jadi sekalian belanja logistik untuk dibawa ke asrama.

“Bund, aku ambil deterjennya yang 1 kg ya. Kan bisa hemat sekaligus mengurangi jumlah sampah plastik tho?”
“ Hebat, tanda-tanda kamu sudah mulai dewasa neh “
“ Aku itu masih anak-anak yang akan remaja Bund….”
“ Hedew, istilahnya panjang banget? Mau bilang sudah ABG kan?”

Semoga saja, seiring berjalannya waktu dan bertambahnya usia, semakin luas pemahaman Aida mengenai think first. Bahwa think first sejatinya tak hanya untuk mendahului pola pikir 3R [reuse, reduce, recycle] terhadap sisa/bekas barang konsumtif. Tapi lebih luas dari itu, think first seyogyanya melandasi setiap pengambilan keputusan dan pilihan.


Noted: created On February 1, 2015


Berdamai dengan Kanker Payudara, Penyitas Kanker Payudara BISA Hidup Sehat dan Bahagia

Oktober 23, 2019

Hingga saat ini, masih belum bisa dipastikan apa penyebab sebenarnya kanker payudara. Kanker payudara ini bisa pada orang dengan riwayat keluarga yang mengalami sakit kanker payudara. Tapi tak jarang juga, penyakit ini dialami orang yang tidak punya garis genetika dengan riwayat kanker payudara.

Secara garis besar, penyebab kanker payudara ini diperkirakan karena faktor internal dan eksternal. Faktor internal adalah karena adanya keluarga yang mengalami penyakit ini. Sedangkan faktor ekternal sangat mungkin pertumbuhan sel kanker payudara dipicu oleh gaya hidup yang tidak sehat, terutama pola makan yang tidak sehat, misalnya kebiasaaan mengonsumsi makanan dan minuman yang mengandung bahan pengawet, pewarna kimia, pemanis buatan, dan atau perisa buatan.
Sungguh fenomena yang memprihatinkan, dan sepatutnya kita semua semakin peduli untuk melakukan pencegahannya, salah satunya dengan melakukan SADARI atau Pemeriksaan Payudara Sendiri secara rutin. Karena hingga saat ini, baru 40% dari jumlah orang yang terkena kanker yang didiagnosis sejak stadium awal. Padahal salah satu kunci agar kanker payudara ini bisa diobat secara tepat dan cepat sehingga peluang untuk hidup sehat bisa lebih besar.

Sangat penting untuk diketahui, disadari dan diimplementasikan manakala hasil SADARI menemukan gejala-gejala yang tidak wajar, agar segera menindaklanjuti dengan pemeriksaan kesehatan yang lebih lengkap dan TIDAK takut untuk menjalani perawatan yang disarankan oleh tim medis. 

Dan Bismillahirrahmaanirrahiim, inilah salah satu kisah nyata penyitas kanker yang terdeteksi sejak awal dan memberanikan diri untuk melanjutkan pemeriksaaan kesehatan dan selanjutnya menjalani serangkaian pengobatan serta perawatan medis. Semoga kisah nyata dari seorang teman saya yang lebih memilih untuk Berdamai dengan Kanker Payudara, bisa menjadi motivasi dan menginspirasi bahwa Penyitas Kanker Payudara BISA Hidup Bahagia.

“ Bulan Mei 2013, aku menemukan benjolan di payudara sebelah kananku. Awalnya kupikir dan berharap hanya ASI yang tertahan di payudara, karena waktu itu aku masih menyusui babyku yang baru berumur 5 bulan.” Demikian Mbak Rina mengawali ceritanya.

Tapi kemudian ingatan akan kakak sepupunya (anak budhe) dan seorang saudara satu mbah buyut yang meninggal karena kanker payudara membuat Mbak Rina merasa harus ‘waspada’. Berbekal  itu, mulai memberanikan diri bertanya ke teman di lingkungan kerja yang terkena breast cancer, dan disarankan untuk ketemu dokter bedah onkologi.

“ Butuh sekitar 2 minggu ketika akhirnya bener bener berani ketemu dokter bedah onkologi yang direkomendasikan temanku. Berbagai pemeriksaan dilakukan, dari USG mammae, mammography, dan pemeriksaan sitologi dari Biopsi jarum/AJH (Aspirasi jarum halus). Hasil yang diperoleh pada Juni 2013 adalah terdapat sel ganas positif, dengan simpulan Karsinoma duktal.” Ujar Mbak Rin dengan mimik serius.

“ Selanjutnya, dokterku menyarankan atau  lebih tepatnya ‘memaksa’ untuk dilakukan mastektomi (pengangkatan payudara).  Hanya satu minggu waktu yang dia berikan untuk aku mulai menyapih babyku dan brsiap untuk operasi. Dan jadilah di bulan Juni itu, aku menjalani operasi. Sedih.... lebih sedih lagi karena aku tidak lagi bisa menyusui bayiku, dan selama seminggu itu aku harus tahan mendengar si kecil menangis ingin netek langsung dari mamanya. Untung saja kebiasaan memompa ASI selama di tempat kerja sangat membantu. Babyku masih bisa mendapatkan ASI sampai 3 bulan berikutnya.”

Pemeriksaan patologi anatomi dari hasil operasipun ternyata memastikan bahwa Mbak Rina positif terkena Infiltrating ductal carcinoma. Dan menurut hasil pemeriksaan Immunihistokimia, kanker yang dialami Mbak Rina adalah jenis yang responsif pada hormon progresteron. 

“ Tadinya aku sempat berharap dokter salah diagnosa, dan aku sudah bertekad tidak akan memperkarakan apabila memang terjadi salah diagnosa. Konyolnya aku ya.....?”
Saya tersenyum dan tak tahu mesti berkomentar apa, dan menunggu Mbak Rina melanjutkan ceritanya.
Operasi bagiku bukanlah ‘perkara’ besar, mengingat aku sudah pernah 3 kali operasi untuk kelahiran 3 jagoanku. Dan aku ikhlas, begitupun suamiku,  kami ikhlas aku harus kehilangan satu payudara, agar  si ‘caca’ itu terangkat dari tubuhku. Selama menunggu proses penyembuhan luka operasi itu aku banyak mencari tahu tentang treatment cancer. Dan yang sangat membuatku gentar waktu itu adalah kemoterapi. Bagaimana tidak, prosedur itu tidak hanya akan menyasar sel kanker tapi juga sel sehat tubuh. Sempat bertanya pada seorang dokter herbalis yang juga survivor kanker, tentang bisakah aku ‘skip’ saja prosedur tersebut, dan dari tidak ada jawaban pastinya aku simpulkan bahwa ini prosedur wajib. Baik lahhhh... bersiap mental sajalah.
Dan sebulan setelah operasi itu mulailah prosedur kemoterapi. Kemoterapi sendiri kata dokter dimaksudkan untuk ‘mengejar’ sel kanker yang kemungkinan lepas dan beredar di aliran darah. Setiap 3 minggu sekali Mbak Rina ini harus dikemoterapi sebanyak 6 kali. Baru juga sembuh dari efek kemoterapi berupa mual, hilang indera perasa, ehhh harus mulai kemo lagi.

“ Bahkan pernah Lekositku drop menjadi 0,7 (10^3/ul) dari batas normal 4.0 -11.0. Demi tetap berjalannya kemoterapi akupun terpaksa disuntik untuk meningkatkan leukosit. Tips untuk yang sedang menjalani kemoterapi: tetap makan yaaaa.... belum perlu pantang apapun, karena tubuh sedang butuh stamina yang berlebih.”

Tapi yang namanya manusia, bersiap sebaik-baiknya tapi tak ayal ada rerasa yang kadang tak bisa dienyahkan begitu saja. “ Mungkin karena sudah merasa gentar sebelumnya, setelah kemoterapi terakhir aku turun 10 Kg. Menjadi hanya 37 Kg saja. Sudah gundul, kurus lagi.... merasa jelek banget aku waktu itu, haha.... “

Lebih lanjut, Mbak Rina menceritakan bagaimana efek kemoterapi yang dialaminya. “ Oh ya, efek kemoterapi itu salah satunya adalah rambut rontok. Di awal awal rontok rambut itu, aku sudah bertekad untuk plontosin rambut sekalian. Dengan berbekal clipper, minta hubby mengeksekusi. Rupanya, dia gak tega. Ya sudaaahhh..... masuk ke kamar, aku eksekusi sendiri di depan cermin. Baru ketika harus dirapikan, suami aku paksa membantu. Masih terbayang ekspresi kagetnya dan anak anak. Bahkan si baby hampir tidak mengenaliku kalau tidak mendengar suaraku. “

Selain mengalami efek rambutnya yang rontok, kemoterapi juga membuat Mbak Rina terlihat pucat dan hal itu sangat tidak disukainya.

“Aku jadi merasa  benar benar ‘sakit’. Gak keren banget, apalagi waktu itu aku tetap kerja meskipun hanya setengah hari setiap harinya. Jadilah aku makin suka berdandan sambil menatap kaca dan bicara sendiri, nah kaaannn... aku seger kok... aku sehat kok. Dengan begitu aku merasa tubuhku ‘terprogram’ untuk sehat. What you believe, yout body achieves!! Tidak serta merta memang, tapi efeknya luar biasa lhoh…”

Alhamdulillah, akhirnya Desember 2013 prosedur kemoterapi yang dijalani Mbak Rina pun selesai. Sudah selesai jugakah treatmentnya? Ternyata belum dan disinilah kenapa orang sakit harus bersabar.
Aku masih harus menjalani terapi hormon. Setiap hari selama 5 tahun aku harus minum obat penekan hormon untuk jenis kankerku yang responsif hormon progresteron, dan aku juga aku masih harus menjalani radioterapi sebanyak 35 kali setiap harinya kecuali hari libur rumah sakit. Alhamdulillah April 2014 prosedur radioterapi selesai.
Selanjutnya, untuk ketenangan hati dan pikiran,  sekaligus untuk mengurangi probabilitas kekambuhan kanker maka tahun 2018 Mbak Rina membulatkan tekad  dengan memutuskan operasi pengangkatan indung telur. Agar tutup pabrik hormonnya.

Di tahun 2018 juga, akhirnya selesai program 5 tahun terapi hormon. Tapi ternyata dari hasil riset menunjukkan terapi hormon lebih efektif bila dilakukan selama 10 tahun. “ Jadilah aku kena perpanjangan waktu, haha...... Gpp lah... masih harus ngapelin dokter gantengku setiap bulan...” LOL. 

Mbak Rina menggarisbawahi bahwa pengobatan kanker itu multidisiplin, selain dokter bedah onkologi, dokter spesialis penyakit darah dan konsultan hematologi onkologi medis, dokter spesialis radiasi, pasien juga dipantau secara periodik oleh dokter laboratorium. Secara periodik harus foto thorax, USG mammae dan USG abdomen, serta cek penanda tumor Ca 15-3. Demi apaaa? Agar kalau ada pergerakan si breast cancer ke bagian tubuh yang lain bisa segera terdeteksi.

Itu kisah pengobatan medisku, disamping itu ada yang sangat penting dalam proses pengobatan, yaitu motivasi pribadi dan support system dari saudara dan teman-teman. Aku bukan tidak pernah ‘down’ karena vonis kanker. Ada satu titik balik, ketika itu sepulang kerja hujan sangat deras, dan aku juga menangis deras karena vonis kanker... lalu tiba tiba, gubraaaakkkk.... mobil yang aku kendarai menabrak buis beton di pertigaan yang aku lalui. Banting setirlah aku... dan alhamdulillah aku masih bisa menghindari tembok sekolah di kananku. Dengan mobil penyok parah di bagian depan aku masih bisa pulang. Sesampai rumah bahkan suami tidak berani bertanya apa-apa. Semalaman setelahnya aku masih menangis deras. Kemudian terbersit di pikiran, Kenapa aku harus takut sekali pada kankerku? Kematian adalah rahasia Nya. Kalau saja memang sudah waktuku, bukan tidak mungkin aku dipertemukan dengan bis beneran dan bablaslah aku. Dengan pemikiran itu aku menjadi tenang. Setelah malam itu, aku bertemu dengan ‘ikhlas’.

Hal lain yang memiliki peran vital adalah support luar biasa dari kedua orang tua, dan 5 sudara Mbak Rin, serta 7 saudara dari suami. 

“ Beruntung aku memiliki mereka, yang selalu siap dengan doanya untukku, menemaniku menjalani kemo dan membantu menjaga anak anak. Suami terutama, butuh pengorbanan besar ketika dia harus merawatku dan babyku yang masih butuh perhatian. Dia yang dulu paling tidak romantis menurutku, ternyata menjadi pendamping yang luar biasa. Dan anak anak, terutama babyku... aku masih ingin mendampingi mereka.”

Belakangan support system juga diperoleh Mbak Rina dari komunitas penyintas kanker Love Pink.
“Di Love Pink yang berinduk di Jakarta tersebut, kami sharing pengalaman, kami saling menguatkan. Mereka benar-benar luar biasa, yang sudah lebih ‘sehat’ meluangkan waktu mendampingi teman-teman yang sedang ‘berjuang’. Komunitas ini juga memiliki misi untuk mengedukasi pentingnya deteksi dini agar tak banyak lagi yang mengalami perjalanan kami hidup bersama kanker.”

Cerita panjang lebar mengenai kanker payudara dan bagaimana Mbak Rina menghadapinya adalah pelajaran yang luar biasa. Orang bilang, pengalaman adalah salah satu guru terbaik dan dengan kanker payudara yang dialami oleh teman saya yang luar biasa ini, semoga bisa menjadi “guru” bagi kita semua untuk lebih perduli terhadap kesehatan diri pada umumnya, dan perduli untuk SADARI sejak dini.

Selain menceritakan pengalaman hidup yang amazing tersebut, selain untuk berbagi pengalaman bagaimana menyikapi takdir sebagai penyitas kanker payudara, Mbak Rina juga berpesan dengan sangat sungguh-sungguh bagaimana cara mencegah kanker payudara sejak dini untuk yang masih sehat, jaga asupan makanan yang masuk ke tubuh yaaaa. no pengawet, no pewarna buatan, no perasa buatan, no pemanis buatan. Penting juga untuk menghindari paparan asap rokok. Pemeriksaan sadari juga sangat penting dilakukan.

Sedangkan saran bagi yang sudah terdiagnosis kanker, “ please jangan tergoda pengobatan non medis ya, sudah mahal, tingkat keberhasilannya pun tidak terukur. Dari pengalamanku, teman teman penyintas yang dulunya lari ke pengobatan non medis akhirnya kembali ke pengobatan medis dalam kondisi yang lebih buruk. Jangan pula rutinitas ke rumah sakit membebani, nikmatilah, anggap sedang pergi piknik tipis-tipis.  Iya loh.... aku dan beberapa teman pasien kalau ketemu jadwal kontrol bareng itu berasa piknik tipis tipis, ada pot luck party di ruang tunggu. Si A masak ini, si B masak itu, si C bikin sambal, si D bawa itu, atau keq aku... ikut makan ini itu... hehehe....”

Dan yang utama adalah berdoa, mintalah pada Allah SWT, Tuhanmu dan jangan berburuk sangka padaNya. Sesungguhnya Allah tidak akan memberikan ujian yang melampaui kemampuan umatNya. So what? Mintalah dengan sungguh sungguh dalam bahasamu sendiri. DIA pasti TAHU!!

Demikian sharing kisah nyata ini dan saya yakin di luar saya ada banyak survivor breast cancer yang memiliki kisah – kisah hebat dalam menghadapi kanker payudara.
Dan dalam rangka meningkatkan awareness mengenai kanker payudara, Wacoal ikut mendukung bulan Kanker Payudara dengan menyediakan kotak donasi di Toko Wacoal. So, jangan lupa kunjungi store wacoal terdekat ya?

Tulisan ini dalam rangkat untuk mendukung “Breast Cancer Blogger Perempuan Movement, in Collaboration with Wacoal”



Narasumber: Rina Esti Wulandari

 

9 Artis Indonesia Ini Hijrah Berhijab, Karirnya Semakin Mantab.Nomer 8 Paling Dramatis

April 07, 2018

Berhijab adalah langkah hijrah (hal yang lebih baik) semoga bisa dilakukan secara istiqomah dan tak goyah bila ada yang harus dikorbankan.  Berhijab  tak akan menjadi hijab untuk jalannya rejeki. Berhijab juga bukan halangan untuk meraih prestasi terbaik. 

Alhamdulillah, turut bahagia dan kagum buat sederet selebriti tanah air yang berani membuat keputusan “anti mainstream” hijrah berhijab. Ada banyak pelajaran yang bisa diambil, salah satunya adalah bahwa hijrah butuh waktu,  proses dan perjuangan yang luar biasa dan niat untuk berubah menjadi lebih baik seyogyanya tidak ditunda-tunda. 

Bismillahirrahmaanirrahiim setiap perubahan sikap yang kita buat merupakan momentum bagi diri agar lebih baik,  lebih berkarakter dan banyak hal baik selanjutnya. Dimana semua pencapaian tersebut tidak bisa diukur atau diihat dari pencapaian yang sifatnya materi atau fisik (lahiriah). Karena berubah ke arah yang lebih baik tak jarang akan diikuti dengan berbagai tantangan terhadap perubahan sikap yang kita pilih, sejauh dan seserius apa kita siap berubah dan siap menerima semua konsekuensi atas perubahan tersebut. Even if jika resikonya harus mempertaruhkan karir yang sudah berada di puncak atau pekerjaan mapan yang sudah dibangun dari nol. 

Kembali pada judul postingan tentang artis yang hijrah berhijab, bagi tiap orang tentu memiliki implikasi yang berbeda-beda dan semuanya tentu sangat luar biasa pengaruhnya dalam kehidupadan sehari-hari. Pun begitu pula bagi para Artis yang akrab dengan dunia glamour, memutuskan untuk berhijab ketika memutuskan  hijrah berhijab. 

Berikut  ini 9 Artis Indonesia Ini Hijrah Berhijab, Karirnya Semakin Mantab adalah:
1. Alyssa Soebandono
Artis yang akrab dengan sapaan Icha ini hijrah berhijab pada tahun 2014,  sehari sebelum hari H pernikahnnya dengan Dude Herlino. Konon, niatnya untuk berhijab mulai terbersit mulai 6 bulan sebelumnya. Dalam kurun waktu 6an bulan tersebut, Icha menjalani proses untuk untuk memantabkan hati hijrah berhijab dengan mencari kebenaran hasrat berhijab yang menguat dibenaknya. 
9 Artis Indonesia Ini Hijrah Berhijab, Karirnya Semakin Mantab.Nomer 8 Paling Dramatis

Menurut Istri Dude Herlino, "Hidayah itu datang kalau kitanya mencari, dan saat Icha mencari sesuatu kebenaran, saat itu juga akan ditunjukkan. Jadi ya itulah prosesnya dan setiap orang pasti berbeda-beda". Kemantapan untuk berhijab secara penuh akhirnya dimulai H-1 pernikahnya dengan Dude Herlino. Icha mengakui setelah berhijab dirinya merasa lebih nyaman dan semua ketakutan serta aneka kecemasan yang sebelumnya menghantui, tidak ada sama sekali. Karir Icha di dunia keartisan semakin berkibar dengan penampilan hijabnya yang jadi rujukan banyak muslimah, termasuk syle-nya sebagai ibu muda dengan 2 anak yang selalu tampil anggun dan adem. 

2. Dewi Sandra. 
Jika Alyssa Soebandono butuh waktu sekitar enam bulan untuk mengejawantahkan hijrah berhijab, maka Dewi Sandra menempuh  proses memantapkan hati  untuk berhijab sekitar 1 tahun, hingga di tahun 2012 Bulan Desember memiliki keyakinan  secara full tampil dengan  berhijab. 
Dalam proses pemantapan hati itu, Dewi Sandra aktif mempelajari agama dan rajin mengikuti pengajian  yang  memberinya  motivasi  kuat seiiring dengan intensitasnya bersama komunitas perempuan  berhijab.  Dewi Sandra niat Lillahita’ala ingin memperbaiki spiritualitas diri, secara lahir dan batin.

3. Dhini Aminarti
Pada Januari 2016, bertepatan dengan haul alamarhum ayahnya, Dhini Aminarti mulai lembaran hidup baru  dengan penampilan berhijab. Bagi Istri Dhimas Seto ini butuh waktu yang tidak sebentar, proses dan peristiwa  yang banyak hingga akhirnya bisa membulatkan sikap  untuk hijrah berhijab. 

Salah satu kisah yang membuat Dhini Aminarti mantap untuk berhijab adalah mimpi yang dialami oleh Nita Shahab yang tak lain adalah Ibunda Dhini Aminarti.  Di dalam mimpinya tersebut, beliau melihat  putrinya tampil dengan cantik memakai  baju putih dan berhijab.

4. Inneke Koesherawati
Istri dari Fahmi Darmawansyah, dulunya tidak suka melihat wanita muslim yang mengenakan jilbab. Tapi mind set tersebut kemudian berubah secara dramatis yakni mantap untuk berhijab ketika Inneke membaca Surat An Nur dan Al Ahzab  yang isinya merupakan perintah bagi kaum hawa untuk menutup aurat. Inneke Koesherawati yang mengawali debut keartisannya dengan membintagi film Diskotik Dj tahun 1990 ini, dengan penuh percaya diri mengubah penampilannya dengan berhijab di tahun 2001. 
Hijrah Berhijab

Artis yang akrab dipanggil Inne ini menemukan titik balik kehidupannya dengan memutuskan berhijab secara penuh. Dengan tampil berhijab dia menemukan ketenangan hidup yang luar biasa. Setelah berhijab, Inneke pun  mulai selektif mengambil peran di entertainment, baik sebagai artis, bintang iklan maupun presenter. Hidup dengen berhijab, karir Inneke justru berkibar dengan berbagai penghargaan yang diraihnya, tawaran kerja semakin banyak dan kontrak kerja lainnya yang wellcome dengan penampilannya yang berhijab.

5. Laudya Cynthia Bella
Laudya Cynthia Bella yang belum lama ini menikah dengan pria Malaysia,  Ia yang awalnya PeDe mentarget dirinya  akan berhijab setelah menukah dan memiliki anak tapi niat tersebut justru mampu direalisasikannya lebih cepat. Yups, sepulang umrah di tahun 2015, Bella yakin untuk memperbaharui penampilannya dengan berhijab . 
Niat Bella untuk berhijab pun sempat mengalami masa bimbang dan galau, berkaitan dengan profesinya di dunia entertainment, karena pilihannya tersebut tentunya akan berdampak terhadap profesinya sebagai artis dan semua kontrak yang sudah disepakati sebelumnya.  Akan tetapi, niat baik tersebut tak bisa ditunda lagi dan Alhamdulillah semua galaunya sirna begitu artis yang melejit dalam film berjudul The Virgin ini melaksanakan  umrah dan sepulangnya mantap  untuk mengenakan hijab sebagai penampilan sehari-harinya. Karirnya kian melesat dan semua kerjasama sebelumnya bisa menerima keputusan Bella tersebut.

6. Melly Goeslaw. 
Melly Goeslaw mulai tertarik untuk berhijab sejak umroh pertama kalinya. Tapi Mbak Melly ini belum bisa total berhijab karena pertimbangan akan dampak yang mungkin timbul pada karirnya sebagai musisi sekaligus penyanyi. Istri musisi Anto Hoed ini akhirnya tampil full berhijab ketika melaksanakan ibadah umrah untuk yang kedua kalinya, sekitar pertengahan tahun 2014.  
Dan setibanya di tanah air Mbak Melly Goeslaw merasa lebih comfort dan sreg mengenakan busana muslimahnya. Terlebih keputusan berhijrah tersebut mendapat support penuh dari suami dan kedua putranya.

7. Shireen Sungkar
Artis yang mulai naik daun sejak memerankan tokoh Fitri pada sinetron Cinta Fitri ini mulai berhijrah mengenakan hijab mulai Ramadhan 2014. Istri aktor Teuku Wisnu ini butuh waktu yang cukup lama untuk memantapkan hati berhijab. Ketika Shireen Sungkar hamil anak pertama, ia beberapa kali sakit yang cukup serius, hingga kemudian Shireen mulai berpikir jika Allah sedang menegurnya. 
Hijrah Berhijab
Akhirnya niat Shireen untuk berhijab semakin mantap, fakta lain yang menguatkan niatnya tersebut adalah karena kakak dan ibunya sudah berhijab lama, sehingga Shireen merasa tak ada alasan lagi untuk menunda-nunda berhijab. 

8. Zaskia Adya Mecca
Ibu tiga anak ini mengaku jika proses awal mulai mengenakan hibab karena terjebak diantara perempuan berhijab ketika ia menghadiri seminar ESQ. Niatnya mengenakan hijab kalau itu sebatas agar tidak salah kostum, dan justru itu menjadi titik awal kemantapannya untuk hirah berhijab secara total. 
Dengan dukungan dan do’a dari para peserta seminar ESQ tersebut, Zaskia merasa nyaman dan yakin ingin mempertahankan untuk mengenakan hijab. Bagi Zaskia, dengan hijrah berhijab dia memperoleh ketentraman batin dan membuat hidupnya menjadi lebih baik. Istri sutradara Hanung Bramantyo  ini justru semain eksis karirnya setelah berhijab, terlebih ketika membintangi sinetron Ramadhan Para Pencari Tuhan (PPT).

9. Zaskia Sungkar.
Keputusan Zaskia Sungkar untuk berhijab yang semakin mantap setelah melakukan ibadah umroh, tahun 2013. Dngan  keyakinan berhijab akan lebih mendekatkan diri kepada Allah, tapi siapa sangka jika Zaskia Sungkar inipun juga pernah dilanda galau sampai berniat melepas hijabnya.  

Sang ayah, Mark Sungkar meyakinkan Zaskia bahwa  hidupnya nanti  akan sia-sia kalau hingga akhirnya dihisab dia tidak menutup aurat. Keputusan yang diambil istri aktor Irwansyah ini merupakan salah satu motivasi bagi Shireen Sungkar untuk berhijab juga.

Setiap pilihan untuk berubah ke arah yang lebih baik biasanya memang tak akan lepas dari tantangan dan sederet konsekuensi serta ujian akan kemantapan pilihan yang dibuat. Dan apapun perubahan yang dipilih, seyogyanya memang untuk diri kita menjadi lebih baik dan lebih bahagia, yaitu meningkatnya kekuatan iman dan cinta kepada Yang Maha Kuasa.


Referensi: 
1. http://www.bintang.com (28 Januari 2016)
2. http://ichalyssa-soebandono.blogspot.co.id (22 Maret 2014)
3. http://showbiz.liputan6.com (15 Nopember 2014)
4. www.dream.co.id (31 Mei 2014)
5. Instagram 9 Artis tersebut

Nasehat Sederhana Untuk Memotovasi Anak-Anak Agar Perduli Akherat

September 19, 2016

Dari Abi ‘Abdillah Tsauban Bin Bujdad bahwa Rasulullah saw. Bersabda, “Dinar yang paling utama yang dibelanjakan seseorang adalah dinar yang ia belanjakan untuk keluarganya, dinar yang ia belanjakan untuk kendaraannya di jalan Allah, dan dinar yang ia infakkan untuk rekan-rekannya (yang tengah berjuang) di jalan Allah.” (Muslim)

Bismillahirrahmaanirahiim, Dalam kitab Nuzhatul-Muttaqin (syarah Riyadush-Shalihin karya Imam An-Nawawi) disebutkan, hadits itu menjelaskan peringkat keutamaan pengeluaran harta (infak) bahwa memberi nafkah kepada keluarga merupakan infak yang paling mulia. Dalam hadits lain disebutkan: 
“Dinar yang engkau infakkan di jalan Allah, dinar yang engkau infakkan untuk (mememerdekakan) hamba sahaya, dinar yang engkau infakkan kepada orang miskin, dan dinar yang engkau infakkan untuk keluarga, yang paling utama di antara semua itu adalah dinar yang engkau infakkan kepada keluargamu.” (Muslim) 
Ke manapun alokasinya, yang jelas seseorang tidak mungkin dapat berinfak jika tidak memiliki harta. Lebih-lebih jika kita mencermati ayat-ayat Al-Quran yang memerintahkan kita terlibat dalam jihad. Selalu saja disandingkan antara kewajiban berjihad dengan jiwa dengan kewajiban berjihad dengan harta. Bahkan dari semua ayat yang memerintahkan kita berjihad dengan harta dan jiwa, berjihad dengan harta selalu didahulukan kecuali pada satu ayat saja yakni ayat 111 surah At-Taubah, yang maknanya: 
“Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang Mukmin jiwa dan harta mereka dengan mendapatkan surga untuk mereka. Mereka berperang di jalan Allah, lalu mereka membunuh atau terbunuh.” 
Selebihnya, hartalah yang disebut terdahulu. Perhatikan ayat-ayat berikut: 

“Wahai orang-orang yang beriman, inginkah kalian aku tunjukkan pada suatu perniagaan yang menyelamatkan kalian dari adzab yang pedih. Kalian beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan kalian berjihad di jalan Allah denganh harta dan jiwa kalian.” (Ash-Shaf: 10-11) 
Memotovasi Anak-Anak Agar Perduli Akherat

Ini diperkuat dengan adanya kewajiban zakat. Dalam urusan yang satu ini memang ada kesalahan persepsi pada sebagian kaum muslimin. Kewajiban zakat sering dipahami begini: kalau punya harta, zakatlah; kalau tidak punya, tidak usah mengeluarkan zakat. Secara fiqih, pemahaman itu sangat benar. Tapi semangatnya bukanlah semangat kepasrahan pada keadaan. Semangat perintah zakat harusnya dipahami: carilah uang, kumpulkanlah harta agar dapat melaksanakan perintah Allah yang bernama zakat. Seharusnya kita membawa semangat shalat untuk diterapkan pada zakat. Kita selalu berpikir kita harus bisa melaksanakan shalat dengan segala perjuangan yang menjadi konsekuensinya. Dari mulai mencari penutup aurat, mencari tempat shalat, menentukan arah kiblat, mensucikan diri, dan seterusnya. 

Itu semua mematahkan anggapan yang masih dianut sebagian orang bahwa kesalihan dan ketakwaan identik dengan kepapaan, kemelaratan, kesengsaraan, dan ketertindasan. Seolah-olah hanya orang miskin, jelata, dan tertindaslah yang layak menghuni surga. Sebaliknya orang kaya dan orang yang punya jabatan tidak punya tempat di surga. Ini diperparah dengan sering disitirnya hadits-hadits dha’if (lemah) atau bahkan maudhu’ (palsu) yang memberikan pesan untuk menjauhi dunia sejauh-juahnya demi mencapai ketakwaan dan kesucian jiwa. Atau mungkin juga menyitir hadits shahih tentang zuhud dengan pemahaman yang salah. 

Zuhud tidaklah identik dengan melarat. Zuhud adalah kepuasaan hati dengan apa yang diberikan Allah swt. Zuhud adalah ketiadaan ikatan hati kepada kekayaan. Bahwa sambil merasa puas dengan apa yang Allah berikan dan sambil meniadakan ikatan hati dengan harta seseorang memiliki harta dan jabatan, tidaklah menafikan sifat zuhud. 

Utsman Bin ‘Affan adalah konglomerat dan kaya raya. Beliau termasuk sahabat Nabi saw. yang dijamin masuk sorga. Demikian pula halnya dengan ‘Abdurrahman Bin ‘Auf. Beliau sukses dalam bisnis dan menjadi saudagar kaya raya. Toh beliau juga termasuk yang dijamin masuk surga. Umar Bin ‘Abdul-‘Aziz, khalifah yang kaya raya. Tapi justeru dia termasuk orang zuhud. 

Posisi harta dalam Islam sama dengan posisi kemiskinan: sebagai ujian bagi manusia. Dengan kekayaan orang bisa masuk surga sebagaimana dengan kekayaan pula orang bisa masuk neraka. Dengan kepapaan orang bisa masuk surga sebagaimana dengan kepapaan pula orang bisa masuk neraka. Semuanya ujian! Allah swt. menegaskan: 

“Dan Kami coba kalian dengan keburukan dan kebaikan, (semuanya) sebagai ujian.” 
(Al-Anbiya: 35) 

Rasulullah saw. bersabda: 

“Sesungguhnya dunia itu manis dan menghijau. Dan sesungguhnya Allah mengangkat kalian sebagai khalifah di dalamnya untuk melihat (menguji) bagaimana kalian bekerja. Maka berhati-hatilah dengan dunia dan berhati-hatilah dengan wanita. Karena sesungguhnya fitnah Bani Israil adalah pada wanita.” (Riwayat Muslim) 

Jadi, orang yang saleh bukanlah orang memilih meninggalkan harta melainkan yang lulus dalam ujian mengelola harta itu. Seseorang dianggap lulus ujian dalam urusan harta manakala: 

* Hanya menempuh cara halal untuk memperoleh harta. 

Pada hari kiamat, setiap orang akan diminta pertanggungjawaban terkait dengan hartanya, dari manakah ia memperolehnya dan dengan cara apa? Ini batu ujian pertama. Rasulullah saw. bersabda: 

Dan sesungguhnya Allah memerintahkan orang-orang beriman seperti yang diperintahkan kepada para rasul. Dia berfirman, ‘Wahai para rasul, makanlah dari yang baik dan beramal salehlah karena sessungguhnya Aku mengetahui apa yang kamlian lakukan’. Dia juga berfirman, ‘Wahai orang-orang yang beriman makanlah yang baik dari yang Kami rezekikan kepada kalian’.” Lalu Rasulullah saw. menerangkan tentang orang yang mengadakan perjalanan panjang, kusut masai dan berdebu. Ia mengadakahkan kedua tangannya (berdoa) ke langit (sambil mengatakan): Ya Rabbi, ya Rabbi, sementara makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram dan diberi makan dari yang haram, bagaimana doanya akan dikabulkan.” (Muslim) 

* Harta itu tidak menyebabkan sombong 

Orang yang suksus mengelola harta adalah orang yang dengan hartanya justeru semakin rendah hati dan menyadari bahwa segala yang dimilikinya adalah titipan atau amanah dari Allah. Abdurrahman bin ‘Auf yang padahal termasuk orang yang dijamin masuk surga pernah berlinang air mata saat dirinya siap menyantap hidangan lezat yang ada di hadapannya. Ketika ditanya penyebab ia menangis, ia menjawab, “Aku takut hanya yang kunikmati di dunia inilah yang menjadi ganjaranku dari Allah.” 

* Menjadi fasilitas untuk mendekatkan diri kepada Allah. 

Rasulullah saw bersabda, “Sebaik-baik harta yang saleh adalah yang ada pada orang saleh.” Beliau juga memerintahkan kepada kita, “Jauhkanlah dirimu dari neraka walau dengan hanya sebelah kurma.” 

* Menjadi fasilitas untuk silaturahim. 

Infaq adalah baik. Dan infaq kepada kerabat adalah lebih baik lagi. Karena selain bernilai taqarrub, perbauatan itu juga merupakan upaya silaturahim. Rasulullah saw. bersabda, “Shadaqah kepada orang misikin adalah satu shadaqah dan shadaqah kepada orang yang punya hubungan rahim (kerabat) adalah dua shadaqah: shadaqah dan shilah (menyambungkan).” (At-Tirmidzi) 

* Menjadi fasilitas untuk perjuangan. 

Perjuangan Islam jelas tidak mungkin tanpa dukungan finansial. Kekuatan orang-orang kafir harus dihadapi dengan kekuatan optimal kaum muslimin. Dan ini tentu saja salah kekutan itu adalah kekuatan maliyyah (finansial). 

Itulah sebagian ajaran Islam yang terkait dengan kekayaan. Jadi, menjadi orang kaya, siapa takut? Allahu a’lam. 

Sumber : dakwatuna.com

Cara Mengatasi Anak Yang Tidak rajin Belajar

November 05, 2015
Mengatasi anak yang malas dan sulit belajar memang bukan perkara yang mudah, selain menjengkelkan dan kerap menyusahkan orang tua juga anak yang malas belajar umumnya cenderung enggan melakukan aktivitas lain,  secara umum ada banyak sekali penyebab mengapa anak malas belajar seperti terlalu banyak bermain video game ataupun menonton TV, nah  sebagai orang tua mengetahui penyebab mengapa anak malas belajar sangatlah penting guna mengatasi masalah tersebut.

Alasan klasik yang menyebabkan mengapa anak malas belajar cenderung ditengarai karena aktivitas belajar di sekolah atau di rumah tidak menyenangkan dan juga lingkungan tempat belajar kurang kondusif, jika hal ini selalu dibiarkan begitu saja maka bukan tidak mungkin jika anak akan malah tambah malas untuk melakukan aktivitas belajar, sebagai orang tua anda harus tahu bagaiamana cara menciptakan lingkungan belajar yang menyenangkan, nah untuk mengatasi anak yang sulit untuk belajar berikut solusi tepat untuk mengatasinya seperti yang dilansir oleh majalah Mom and kids
 1. Berikan Hadiah Dan Pujian
Memberikan hadiah dan pujian kepada anak ketika mereka mau belajar atau juara di kelas merupakan langkah efektif agar anak bersemangat dalam melakukan aktivitas belajar, menurut study terbaru yang dilansir oleh journal mom and kids menyatakan, perang orang tua sangat dibutuhkan ketika anak malas belajar, selain itu juga ketika orang tua memberikan pujian kepada sang anak, maka hal tersebut akan menstimulasi semangat mereka dan tidak malas belajar lagi, nah oleh sebab itu jika anak anda malas belajar maka berilah dia sebuah hadiah atau pujian.
2. Dampingi Anak Ketika Sedang Belajar
Mungkin memang sudah menjadi naluri setiap anak bahwa mereka pada dasarnya sangat membutuhkan kasih sayang dan perhatian dari orang tua mereka, nah untuk mengatasi anak yang sulit belajar atau enggan melakukan aktivitas yang lain, maka anda sebagai orang tua dapat mendampinginya saat mereka belajar, selain itu juga ada baiknya jika anda mengajari anak anda belajar sambil bermain, dengan cara ini maka dijamin anak anda tidak akan malas belajar lagi.

3. Jadilah Orang Tua Yang Sabar
Hal yang paling penting dalam menasehati anak serta membimbing anak yang malas belajar ialah dengan tidak memarahinya, sebab menurut para ahli psikologi menyatakan bahwa anak yang sering dimarahi oleh orang tuanya akan cenderung merasa depresi, murung dan menjadi pribadi yang anti sosial, slain itu juga jika anda sering memarahinya maka akan membuat anak menjadi merasa kapok dan enggan untuk belajar lagi, oleh sebab itu untuk membimbing anak yang malas belajar ialah dengan menjadi orang tua yang sabar dan tidak sering emosional.

4. Ciptakan suasana belajar Yang Kondusif
Faktor penting agar mencegah kejenuhan dan kebosanan saat anak malas belajar ialah dengan menciptakan lingkungan yang kondusif, sebagai orang tua yang bijak selain mendampingi mereka saat belajar maka tidak ada salahnya jika anda mengajak anak anda untuk belajar sambil bermain, dengan cara ini maka aktivitas belajar akan lebih menyenangkan.

5. Game edukasi
Jika anak anda suka bermain game dan malas untuk belajar, maka tidak ada salahnya jika anda memberikan game bergenre edukasi yang bisa anda download di playstore, alih-alih mereka bermain game padahal dirinya juga belajar, cara ini terbukti sangat efektif dalam memberikan minat belajar kepada anak, semoga bermanfaat.

5 Tips Mendidik Anak Untuk Mengatasi Bullying di Sekolah

Oktober 19, 2015

Fenomena bullying atau yang lebih dikenal dengan istilah “plonco” di sekolah telah menjadi salah satu kasus yang banyak sekali terjadi belakangan ini. 

Selain kasus tawuran antara anak sekolah, juga  banyak penyebab mengapa kasus bullying marak terjadi di Indonesia selain disebabkan karena perilaku anak yang kasar, juga tenaga pengajar  terutama Guru di Indonesia sering merasa cuek dengan kasus bullying yang terjadi di sekitar mereka, akibatnya bukan hal yang aneh jika fenomena bullying marak terjadi di akhir-akhir ini,  Bullying sendiri dapat berupa tindakan fisik, verbal, emosional dan juga seksual yang dilakukan oleh orang lain yang lebih lemah dengan tujuan agar mau menuruti kemauan anak yang lebih kuat. 

Pada dasarnya akibat yang ditimbulkan dari kasus bullying ini sangatlah serius dan bisa menimbukan gangguan psikis pada seseorang yang sering di bully, seperti sering merasa setress, takut berlebihan, rendah diri, susah bergaul, cemas dan masih banyak lagi akibat yang ditimbulkan dari tindakan bullying di sekolah.
 
Apalagi Bully biasanya berlangsung dalam kurun waktu yang lama akibatnya si anak yang sering dibully akan merasa sangat minder dan depresi, nah jika hal ini tidak segera diatasi maka bisa mengakibatkan gangguan psikologi pada si anak, berikut Tips Mendidik Anak Untuk Mengatasi Bullying di Sekolah yang bisa diajarkan oleh orang tua mereka.

1. Bekali Anak Dengan Kemampuan Membela Diri
Jika anda memiliki anak yang sering di bully di sekolah ataupun di tempat-tempat lain, maka alangkah baiknya jika anda membekali anak anda dengan kemampuan bela diri yang berfungsi agar anak anda bisa melawan ketika mereka di bully oleh teman-temannya, kemampuan bela diri ini dapat berbentuk fisik dan psikis seperti membenamkan rasa percaya diri ke pada anak dan juga mengajari anak tentang ilmu bela diri, seperti pencak silat misalnya, di beberapa kasus anak yang bisa pencak silat umumnya akan terhindar dari kasus bullying oleh teman-teman mereka.

2. Ajarkan Anak Untuk Melawan Ketika Di bully
Jika anak anda sering menangis ketika pulang sekolah atau sering bercerita jika mereka sering di bully oleh teman-temannya maka langkah efektif dalam mengatasinya ialah dengan mengajarkan anak anda agar melawan ketika mereka di bully, tanamkan kepada mereka agar tidak takut pada teman-temannya  namun jika anak anda adalah pelaku bully maka nasehati mereka agar tidak melakukan kekerasan kepada orang lain. 

3. Ajarkan Anak Agar Melaporkan Kepada Guru
Meskipun anak anda telah diajari cara agar melawan kepada pelaku bully, namun agar mereka tidak disalahkan oleh pihak sekolah alangkah baiknya jika anda mengajarkan kepada mereka tentang kemana ia dapat melaporkan atau meminta pertolongan atas tindakan bullying yang ia alami, terutama saat mereka kewalahan kepada sang pelaku bully, nah dalam kasus ini ajarkan anak agar selalu melaporkan hal-hal yang terjadi kepada guru mereka.

4. Ajarkan Anak Untuk Memiliki Banyak Teman
Berdasarkan penelitian dari Peka (peduli kekerasan Anak) menyebutkan bahwa dalam kasus bully yang marak terjadi di sebabkan karena si korban bully terlalu lemah atau tidak memiliki cukup teman di sekolah, akibatnya mereka sering diperlakukan kasar oleh teman-temannya, nah jika anak anda sering di bully maka ajarkan anak agar untuk memiliki banyak teman sebab Kemungkinan pelaku bullying enggan memilih anak sebagai korban karena si anak memiliki banyak teman yang mungkin sekali akan membela si anak. Semoga bermanfaat.

5. Pro aktif mengajak anak bercerita
Sangat penting untuk mengajak dan mengajarkan anak-anak mau bercerita banyak hal, apapun yang dilakukan dan dialami saat dis ekolah atau ketika berada di luar rumah. Hal ini bisa kita lakukan dengan memulai obrolan tentang hal-hal yang disukai olah anak. Dengan pancingan mengenai topik yang disukai, selanjutnya kita bisa mulai mengajukan pertanyaan tentang apa-apa yang dia lakukan atau dialami ketika di sekolah atau diluar rumah. Bahkan anak yang pendiam pun, jika kerap diajak ngobrol InsyaAllah lama - kelamaan dia akan terbiasa untuk terbuka dan mau bercerita tanpa menunggu kita bertanya lagi. 

Well lima cara di atas baru sebagian cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi bullying di sekolah. Karena realitasnya, tidak selamanya anak-anak bisa didampingi oleh orang tua, maka sangat penting untuk membangun karakter anak yang mandiri dan bisa membela diri. Mengatasi bullying anak di sekolah sama pentingnya dengan bagaimana mengatasi tawuran antar anak sekolah yang masih kerap terjadi.